Komponen Kepemimpinan Transformasional



 Seperti yang kita ketahui bahwa pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi para karyawannya atau para pengikutnya dengan cara-cara tertentu, sehingga mereka akan merasa dipercayai, dihargai, yang membuat mereka loyal kepada pemimpinnya (Bass dalam Swandari, 2003).

Seperti apakah pemimpin yang transformasional itu? pemimpin transformasional memiliki karakteristik seperti : Inovatif, dapat menginspirasi yang lain, pemikiran terbuka, dapat beradaptasi dengan cepat, dan progresif.

Pemimpin yang transformasional sangat penting bila ingin meningkatkan kinerja karyawan sampai melewati batas quo (wajar) dengan sasaran-sasaran yang masuk akal. 

Lantas, apa saja komponen-komponen yang dapat membentuk gaya kepemimpinan transformasional itu? Berikut penjelasannya :

Komponen-Komponen Kepemimpinan Transformasional

1. Inspirational Motivation (Motivasi yang Menginspirasi)

Salah satu bagian dari kepemimpinan transformasional adalah motivasi yang menginspirasi. Menginspirasi bagi siapa? bagi dirinya sendiri, dong. Tiap-tiap manajer yang profesional pasti memiliki motivasi masing-masing yang dapat menginspirasi mereka. Seperti penetapan tujuan dan target di masa yang akan datang, akan membantu seorang manajer atau pemimpin itu terus mencari cara bagaimanakah mencapai tujuan itu. Karena tujuan juga salah satu hal yang dapat menginspirasi.

Dan sebenarnya masih banyak lagi sih pemicu dari adanya motivasi di dalam diri kita agar diri kita dapat terus bergerak.

Jika tidak ada motivasi yang menginspirasi, orang terkadang cenderung bergerak lambat. Mereka tidak terdorong oleh apapun. Mungkin mereka hanya terdorong karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Seperti kebutuhan makan, minum, sandang, pangan, dan papan.

2. Intellectual Stimulation (Stimulus Intelektual)

Seorang pemimpin yang transformasional tentunya cerdas dan pandai. Selain itu juga dapat mencerdaskan dan meningkatkan keterampilan bawahan. Seorang pemimpin transformasional dapat menjadi guru bagi yang lainnya dengan cara memberikan teladan yang baik. 

Pemimpin transformasional sangat paham mengenai situasi dan memikirkan tindakan yang harus di ambil. Dan tidak lupa untuk mendiskusikan bersama dengan karyawan yang lainnya sebelum mengimplementasikannya.

Tanpa komponen stimulus ini, jiwa kepemimpinan transformasional tidak akan terbentuk. Baik memberikan stimulus kecerdasan kepada karyawan atau pun menerima stimulus dari orang lain. Untuk itulah, penting sekali untuk melatih sifat keterbukaan diri kepada orang lain.

3. Individualized Consideration (Konsiderasi Individual)

Apabila kita lihat dalam jurnal Sinaga, dkk. (2021)  menyatakan bahwa pemimpin yang transformasional selalu mempertimbangkan apa sajakah yang dibutuhkan oleh bawahannya. Seperti asal katanya, "konsiderasi" berarti mempertimbangkan. Apa yang dipertimbangkan? yang dipertimbangkan yakni tiap-tiap individu yang ada di dalam perusahaan, terutama kepada bawahan. 

Sebagai pemimpin jangan sampai kita buta dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan apa yang dipikirkan oleh individu-individu di sekitar kita. Jangan menjadi sosok bertangan besi yang otoriter dan ditakuti oleh para bawahan, karena hanya akan membuat suasana tidak nyaman. Otoriter berarti memaksakan kehendaknya kepada orang lain entah orang itu setuju atau tidak, pokoknya harus ikut. Atau memberi tugas yang sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuan bawahannya. Tentu saja manajer yang semena-mena seperti ini tidak akan disukai oleh bawahannya sendiri.

Perlu kita pertimbangkan lagi, apakah kebutuhan bawahan kita sebenarnya? Apa yang dapat meningkatkan motivasi mereka sehingga dapat meningkatkan produktivitas? Apakah mereka memiliki gaji yang kurang? atau jam kerja yang terlalu tinggi membuat mereka stress? atau mereka kerja tapi tidak sesuai dengan minat dan bakatnya? Komunikasikan kembali semua itu dan penuhilah keinginan mereka, namun jangan lupa untuk memprioritaskan visi misi perusahaan sebagai bahan pertimbangan nanti. 

4. Idealized Influence (Pengaruh Idealisasi)

Seseorang yang ideal, atau memegang teguh prinsipnya sendiri akan memberikan pengaruh yang kuat kepada bawahan. Karena orang yang berpegang teguh dengan ucapannya sendiri akan memperlihatkan karisma tersendiri yang dapat disadari oleh orang lain, namun tidak disadari oleh diri sendiri. 

Mengapa bisa demikian? Agar lebih mudah, akan saya beri contoh.

Nabi Muhammad SAW merupakan pedagang yang dapat dipercaya oleh orang-orang disekitarnya sehingga memunculkan karisma tersendiri. Beliau selalu berpegang teguh dengan prinsipnya, yaitu Shiddiq (jujur), Tabligh (menyampaikan), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathonah (cerdas). Beliau tidak pernah melanggar prinsipnya mulai dari kecil hingga Beliau dewasa dan berhasil menjadi pemimpin di Kota Madinah atau pun Mekkah. Bahkan, kepemimpinan beliau terus berlanjut dengan dilanjutkan oleh para Sahabatnya hingga seluruh ajarannya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Prinsip tidak hanya tercermin dari ucapan atau pernyataan saja, namun juga dari tindakannya. Tindakan yang mencerminkan keadilan, kebijaksanaan, dan kebaikan akan menjadi contoh teladan yang bagus bagi bawahannya.

So.. jadi itulah keempat komponen dari gaya kepemimpinan transformasional. Selalu ingat ya, jika komponen itu berbeda dengan fungsi, peran, bahkan pengertian. Komponen dalam kata lain berarti bagian-bagian yang menyusun sesuatu itu. Jika bagian itu tidak lengkap, maka sesuatu itu tidaklah sempurna. Baik stimulasi intelektual, konsiderasi individual, pengaruh idealisasi, atau pun inspirational motivation, jika tidak lengkap maka kepemimpinan transformasional itu tidaklah sempurna. Milikilah keempat komponen itu, maka Anda akan diakui sebagai pemimpin yang transformasional.

Sekian dari penjelasan ini, semoga bermanfaat. 

Jika ada saran dan kritikan silahkan langsung komentar saja dibawah ya, biar segera akan saya perbaiki tulisan ini. Kalau mau request juga gak apa-apa, biar saya usahakan untuk menulisnya.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..



Sumber :

Sinaga, N. A. S., Aprilinda, D., Budiman, A. P. (2021) konsep Kepemimpinan Transformasional. cerdik: Jurnal Ilimiah indonesia, Juli 2021. Fakultas Agama Islam, Univeritas Muammadiyah Malang.

Reza Sulaiman, (2021) Bukan Cuma Cari Cuan, Ini 4 Prinsip Berdagang Ala Rasulullah SAW yang Patut Ditiru. lebih lengkapnya kunjungi di : https://www.suara.com/lifestyle/2021/07/21/160046/bukan-cuma-cari-cuan-ini-4-prinsip-berdagang-ala-rasulullah-saw-yang-patut-ditiru?page=all

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komponen Kepemimpinan Transformasional"

Post a Comment